SELAMAT DATANG DI BLOG PADEPOKAN UBHE SINTIKA

Selasa, 24 Juli 2012

ASH-SHABR (AKHLAK SABAR)



Sabar dalam Islam berarti : 
  • Iman kepada taqdir Allah. Ini adalah dasar dan landasan utama akhlak sabar dalam Islam. Oleh karena itu, hanya orang berimanlah yang memiliki kesabaran yang benar.
  • Tawakkal dan berserah diri kepada Allah dalam segala urusan yang dihadapi. Maka tidak ada sabar yang tanpa tawakkal.
  • Berharap pada rahmat dan karunia Allah (rajaa’). Ini juga merupakan salah syarat akhlaq sabar dalam Islam. Sehingga tidak disebut sabar (dalam konsep akhlak Islam) jika tidak disertai dengan sikap berharap pada Allah.
  • Istiqamah dan tetap teguh diatas jalan kebenaran. Dan ini merupakan bukti sekaligus buah akhlak sabar.
  • Kesiapan berkorban dengan segala yang dimiliki. Ini juga salah satu konsekuansi akhlaq sabar. Sehingga tidak ada kesabaran yang tanpa kesiapan untuk berkorban.
  • Ber-mujahadah (mengerahkan segala daya dan potensi yang dimiliki) dalam usaha dan ikhtiar. Jadi sabar dalam Islam itu tidak sama dengan sikap nerimo dan menyerah secara pasif dan negatif tanpa disertai usaha dan ikhtiar. Tapi sabar islami adalah sabar yang positif, dinamis dan proaktif.
Urgunsi
  • Akhlak sabar adalah pasangan dan bukti iman, khususnya iman kepada taqdir Allah. Dalam sebuah hadits (yang arinya): “Sungguh menakjubkan keadaan orang beriman itu. Karena segala keadaannya serba baik baginya, dan itu hanya dimiliki oleh orang beriman saja: jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu adalah yang terbaik baginya, dan jika menerima kesusahan, ia bersabar, dan itupun yang terbaik baginya” (HR. Muslim).
  • Sabar merupakan salah satu sarana, solusi dan jalan keluar terbaik dalam menghadapi berbagai persoalan, problematika, tantangan, ujian, cobaan dan semacamnya. Oleh karena itu kita diperintahkan meminta tolong melalui sarana sabar. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) melalui sarana sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah [2]: 153; juga lihat ayat 45-nya).
  • Sabar merupakan salah satu akhlaq utama para rasul ulul ‘azmi ‘alaihimussalam. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Maka bersabarlah kamu sebagaimana ulul ‘azmi di kalangan para rasul itu bersabar…” (QS. Al-Ahqaaf [46]: 35; lihat juga QS. Ali ‘Imraan [3]: 186, Luqmaan [31]: 17, dan Asy-Syuuraa [42]: 43).
  • Besar dan beragamnya pahala serta balasan bagi orang-orang yang bersabar. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan sungguh akan Kami berikan ujian dan cobaan kepada kamu sekalian, berupa sedikit ketakutan, kelaparan, kehilangan sebagian harta, sebagian jiwa, dan sebagian buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah [2]: 155). Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya): ”…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar sajalah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar [39]: 10).
  • Sifat sabar adalah salah satu karunia Allah yang paling baik dan istimewa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “…Dan tidak ada karunia yang diberikan kepada seseorang, yang lebih baik dan lebih luas manfaatnya dari pada karunia sifat sabar” (HR. Muttafaq ‘alaih).
  • Akhlak sabar adalah salah satu faktor dan sarana penghapus dosa yang paling utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “ Ujian akan senantiasa terjadi pada orang beriman, laki-laki dan perempuan, baik pada dirinya, anaknya maupun hartanya, sampai nanti ia menghadap Allah Ta’ala dengan tanpa membawa dosa lagi” (HR. At-Tirmidzi).
  • Sifat sabar juga merupakan salah satu faktor dan sarana paling istimewa untuk menggapai derajat setinggi-tingginya disisi Allah Ta’ala.
  • Bersabar dalam menghadapi ujian dan musibah Allah adalah salah satu tanda kecintaan Allah pada seorang hamba, dan indikasi kebaikan yang Allah kehendaki baginya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “…dan sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka (untuk menguji kesabaran mereka), …” (HR. At-Tirmidzi). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda (yang artinya): “ Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah akan memberikan musibah kepadanya” (HR. Al-Bukhari).
  • Akhlak dan sifat sabar merupakan salah satu karakteristik utama yang dimiliki oleh seorang mukmin yang berkepribadian stabil dan dewasa.
Klasifikasi
Ada beberapa bentuk kesabaran, antara lain:
  • Sabar dalam menjaga keimanan dan melakukan berbagai ketaatan, karena keimanan dan ketaatan sangat identik dengan ujian. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Apakah manusia menyangka bahwa mereka akan dibiarkan (saja) menyatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak akan diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka (dengan ujian itu) Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang jujur (dalam keimanan mereka), dan Dia juga benar-benar mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al-‘Ankabuut [29]: 2-3;lihat.QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3).
  • Sabar dalam menghindarkan diri dari bermacam kemaksiatan. Dan untuk menghindari kemaksiatan membutuhkan kesabaran khusus, terutama pada saat berbagai bentuk dan tingkat kemaksiatan merata di tengah-tengah kehidupan.
  • Sabar dalam menghadapi beragam ujian, cobaan dan musibah kehidupan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “(Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu semua, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al-Mulk [67]: 2).
  • Sabar dalam menghadapi berupa-rupa ujian dan cobaan di jalan dakwah dan jihad dalam memperjuangkan kalimatullah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan sungguh telah didustakan rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka bersabar terhadap pendustaan dan gangguan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketentuan-ketentuan) Allah. Dan sungguh telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu” (QS. Al-An’aam [6]: 34).
Atau kesabaran juga bisa kita klasifikasikan sebagai berikut:
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor penyebab rasa sedih dan susah.
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor penyebab rasa marah.
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor penyebab rasa sakit.
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor penggoda hawa nafsu (syahwat).
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor penyesat aqidah (syubhat). 
  • Sabar dalam menghadapi faktor-faktor pelalai (ujian kesenangan). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “… Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan (kesenangan) sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)…” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 35).
Oleh Ahmad Mudzoffar Jufri, MA

0 komentar: